Senin, 01 September 2008

Sekolah Super Menuju MIT dan Harvard

"Jenius adalah 1 persen inspirasi dan 99 persen keringat"



Kutipan terkenal itu adalah milik ilmuwan Thomas Alva Edison. Ungkapan itu semakin terbukti dan ternyata ilmuwan-ilmuwan hebat itu muncul bukan karena sekedar JENIUS namun JERIH PAYAH, KERJA KERAS, KERJA ISTIQIMAH dan KERJA IKHLAS.

Indonesia memerlukan paling tidak 10,000 orang yang memiliki keahlian “advance In science and technology” sebagai persyaratan dasar sebuah bangsa untuk mengembangkan diri sejajar dengan bangsa-bangsa maju di dunia. Sekarang ini baru sekitar 100 orang yang tercatat memiliki keahlian dibidang itu, padahal berdasarkan uji statistik rata rata terdapat seorang genius diantara setiap 10.000 orang di dunia. 

Karena Indonesia berpenduduk 230 juta secara teoritis paling tidak seharusnya terdapat 230,000 orang jenius di Indonesia! Sebuah potensi besar untuk menemukan para ahli di bidang “Advance Science and Technology”. 

Kejeniusan seseorang diukur tingkat IQ-nya yang minimal 140, dan tidak mempunyai korelasi dengan standard gizi yang dikonsumsi sehari-hari. Jenius adalah sebuah bakat alam yang ada sejak dilahirkan. Masalahnya adalah sebagian terbesar anak-anak jenius ini tidak diolah, dilatih dan dididik secara proper. Jenius hanyalah potensi dasar.

Tujuan Sekolah Super

1. Memfasilitasi perkembangan kemampuan yang hebat dari para anak-anak yang tergolong berbakat (jenius) untuk menjadi ilmuwan yang luar biasa yang akan mengharumkan nama bangsa Indonesia.


2. Jumlah siswa per sekolah 1000 orang. 


3. Siswa dipilih yang mempunyai bakat dasar yang kuat/jenius (test IQ hanya menguji kemampuan bakat bawaan saja).
 
Tahun Pertama


a. Fisika, Matematika, Kimia, Biologi level perguruan tinggi tahun pertama.


b.
Musik : Piano/biola pengetahuan dasar (fokus pada musik-musik klasik yang membangkitkan kreatifitas), mengenal berbagai musik tradisional.

c. Budi Pekerti (tentang etika dalam berbagai bidang, moral, tingkah laku, sikap dalam berhadapan dengan orang, sikap bicara, sopan santun, sikap dalam presentasi, mengunjungi penjara, mengunjungi suku terasing dsb)

d. Bahasa Inggris (fokus pada conversation untuk dipakai di kelas II)

e. Bahasa Indonesia (fokus pada bagaimana menulis karya ilmiah, menulis cerpen, mengenal karya sastra, membaca cepat).

f. Art: painting, drawing
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar